1. Pengantar
JavaScript adalah bahasa pemrograman yang esensial dalam pengembangan web modern. Khususnya, saat mengontrol perilaku tautan atau menangani nilai yang tidak terdefinisi, ekspresi seperti “void 0” dan “javascript:void(0)” sering digunakan. Ekspresi ini bisa membingungkan bagi pemula, tetapi menggunakannya dengan benar dapat meningkatkan keterbacaan dan fungsionalitas. Artikel ini menjelaskan arti dan kasus penggunaan “void 0” dan “javascript:void(0)” serta memperkenalkan praktik terbaik di lingkungan pengembangan modern. Dengan membaca artikel ini, Anda akan belajar:
- Apa itu “void 0” dan perannya
- Contoh penggunaan dan tujuan “javascript:void(0)”
- Metode implementasi modern menggunakan alternatif yang lebih aman
Dari sini, kita akan membahas dasar-dasar dan contoh praktis “void 0” dalam JavaScript.
2. Apa Itu void 0?
Peran Dasar void 0
“void 0” ditulis sebagai berikut:
console.log(void 0); // undefined
Kode ini selalu menghasilkan output “undefined.”
Perbedaan dengan undefined
Dalam JavaScript, “undefined” adalah variabel dan bisa ditimpa secara tidak sengaja. Misalnya:
var undefined = "test";
console.log(undefined); // "test"
Jika “undefined” ditimpa, maka makna aslinya hilang. Untuk mencegah hal ini, “void 0” secara tradisional digunakan sebagai cara yang dijamin untuk mengembalikan “undefined.”
Contoh Penggunaan
Berikut adalah contoh mengembalikan “undefined” secara eksplisit dari sebuah fungsi.
function example() {
return void 0;
}
console.log(example()); // undefined
Kasus Penggunaan Praktis void 0
- Memeriksa nilai yang belum diinisialisasi
var value = void 0; console.log(value === undefined); // true
- Kontrol tautan yang aman
<a href="javascript:void(0)">Link</a>
Dalam contoh ini, mengklik tautan tidak akan menavigasi ke halaman lain. 
3. Arti dan Penggunaan javascript:void(0)
Apa Itu javascript:void(0)?
“javascript:void(0)” menggunakan operator “void” dari JavaScript untuk mengembalikan “undefined.”
<a href="javascript:void(0)">A link that does not navigate</a>
Mengklik kode ini tidak menghasilkan navigasi halaman atau aksi apa pun.
Contoh Penggunaan
- Menjalankan JavaScript saat tombol diklik
<a href="javascript:void(0)" onclick="alert('Clicked!')">Button</a>
- Validasi formulir
<a href="javascript:void(0)" onclick="validateForm()">Submit</a>
Di sini, transisi halaman dicegah hingga validasi formulir selesai.
4. Masalah dan Risiko javascript:void(0)
Dampak Negatif terhadap SEO
Mesin pencari mungkin tidak merayapi tautan yang menggunakan skema javascript: dengan benar.
Untuk situs web yang sadar SEO, praktik ini sebaiknya dihindari.
Penurunan Aksesibilitas
Pembaca layar mungkin memperlakukan “javascript:void(0)” sebagai tautan biasa, yang dapat menghasilkan perilaku yang tidak jelas bagi pengguna yang bergantung pada teknologi bantu.
Masalah Saat JavaScript Dinonaktifkan
Jika JavaScript dinonaktifkan, “javascript:void(0)” sama sekali tidak berfungsi, yang menyebabkan pengalaman pengguna yang menurun.
5. Alternatif untuk javascript:void(0)
1. Gunakan Tag <button>
Menggunakan elemen tombol mempertahankan struktur HTML yang tepat sambil memungkinkan kontrol penuh dengan JavaScript.
<button type="button" onclick="alert('Clicked!')">Click</button>
2. Gabungkan Tag <a> dengan event.preventDefault()
<a href="#" onclick="event.preventDefault(); alert('Clicked!')">Click</a>
Metode ini mencegah navigasi halaman menggunakan JavaScript sambil mempertahankan href="#" untuk kompatibilitas SEO dan aksesibilitas. 
6. Ringkasan javascript:void(0)
Tinjauan Poin Kunci
- “javascript:void(0)” menonaktifkan perilaku tautan default dan hanya menjalankan peristiwa JavaScript.
- Namun, ia memiliki kekurangan SEO dan aksesibilitas, sehingga tidak cocok untuk pengembangan modern.
- Alternatif yang lebih aman dan fleksibel termasuk menggunakan tag
<button>atauevent.preventDefault().
7. Praktik Terbaik yang Direkomendasikan
1. Pertahankan Struktur HTML Semantik
Gunakan tag HTML yang bermakna dan semantik secara tepat (misalnya <button>, <form>) untuk memastikan SEO dan aksesibilitas yang baik.
2. Kelola Kontrol Event dalam JavaScript
Gunakan event listener dan preventDefault() untuk menangani interaksi secara fleksibel dan modern.
3. Migrasikan dari Kode Warisan
Jika kode yang ada menggunakan “javascript:void(0),” pertimbangkan untuk secara bertahap menggantinya dengan alternatif modern.
8. Kesimpulan
Ringkasan Keseluruhan
- “void 0” selalu mengembalikan “undefined,” membantu mencegah penimpaan tidak sengaja nilai global
undefinedvalue. - “javascript:void(0)” menonaktifkan navigasi tautan dan digunakan untuk mengontrol eksekusi JavaScript, namun menimbulkan masalah SEO dan aksesibilitas.
- Pengembangan web modern merekomendasikan penggunaan tag HTML semantik dan
preventDefault()untuk perilaku yang lebih aman dan berbasis standar.
Saran Akhir
Meskipun “void 0” dan “javascript:void(0)” secara historis merupakan teknik yang berguna, keduanya tidak selalu menjadi pilihan ideal dalam pengembangan JavaScript modern.
Untuk proyek baru, disarankan untuk mengadopsi pendekatan terbaru yang memprioritaskan SEO, aksesibilitas, dan kemudahan pemeliharaan.
Bangun pemahaman yang kuat tentang konsep-konsep ini dan terapkan secara efektif dalam pengembangan dunia nyata.



